Nama Asli : Satriyo Yudi Wahono
Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 15 Juli 1973
Gaya Permainan : Rock, Pop Rock
Group Band : Padi
Pengaruh musikal : Led Zeppeline, The Beatles, Jimi Hendrix, Zakk Wylde, Radiohead, Steve Vai, Stevie Ray Vaughan, U2, Sting, Aerosmith, dll
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Custom, Gibson Les Paul Standart, Gibson Les Paul Studio, Carvin Akustik, dan Fender Nylon
Efek : Rocktron Voodu Valve, Rocktron Intellifex, Eventide H3000S, TC Electronic , Ibanez Tube Screamer, Cry Baby Wah
Combo Amp : Orange Amps
Head Speaker : Laney GH 100 L
Kabinet Speaker : 4 x 12 Marshall Vintage Series
Si iboR mau korek2 sedikit info flashback about influent-nya. Nih info dapet dari (chr15t1n.wordpress.com), Thank’s alot for kutipannya.
Ketika trend solo gitar mulai ditinggalkan, gitaris yang satu ini tetap cuek menampilkan solo-solo gitar yang menjadi ciri khas dari lagu-lagu Padi. Ia tetap konsisten dengan ciri khas bermusiknya, bahkan hal tersebut malah mampu menjadi daya tarik bagi musik-musik Padi.
Semenjak pertama melihat Gibson Les Paul akustik ia sudah tertarik terhadap instrumen tersebut. Akhirnya model gitar tersebut yang juga menjadi andalannya untuk membesarkan grup musik Padi meskipun dengan lebih banyak menggunakan versi elektriknya.
Ia memiliki band yang memainkan musik-musik rock bernama Crystal yang merupakan band nomor dua Airo setelah Rotor. Saat ia sedang vakum bersama bandnya tersebut, ia kemudian mencoba membentuk grup baru bersama Ari, Rindra, Fadly, dan Yoyok. Awalnya nama band mereka bernama Soda, lantas kemudian diganti dengan nama Padi. Tahun 1997 Padi resmi didirikan.
Tahun 1998, Piyu bersama bandnya masuk kedalam album kompilasi dengan hits single Sobat yang menjadi salah satu jagoan disamping lagu dari grup Wong. Melihat antusiasme yang cukup baik, setahun berikutnya Padi sudah merilis album sendiri. Album-album yang telah dirilisnya bersama Padi antara lain Lain Dunia (1999), Sesuatu yang Tertunda (2001), dan Save My Soul (2003). Selain itu juga, lagu yang dibuat oleh Piyu berhasil masuk kedalam album kompilasi World Cup 2002 untuk kawasan Asia. Bahkan ia menjadi nominator di acara-acara anugerah musik di Indonesia sebagai pencipta lagu terbaik bersaing ketat dengan Melly Goeslaw dan Eross dari grup Sheila On 7.
Untuk urusan gitar, ia mengaku sudah sangat jatuh cinta kepada Les Paul. Meski bobotnya sangat berat untuk ukuran orang Indonesia, namun ia merasa bahwa gitar ini sangat cocok dengan karakter musik Padi dan permainan yang diinginkannya bisa ditampilkan dengan baik. Entah kenapa sejak kenal sama dia (sok kenal=mode on) musikalitas permainan si iboR jadi lebih kental dengan nuansa Padi (wekekek…yo jelas to pak)
Nama Asli : Eross Candra
Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 3 Juli 1979
Gaya Permainan : Pop Rock, Alternative
Group Band sekarang : Sheila On 7
Pengaruh musikal : Ian Antono, Richie Sambora
Gitar Yang Digunakan : SP Guitar Pejantan Tangguh Eross signature, Fender Stratocaster 70’s, Fender Telecaster, Gibson Les Paul
PickUp : Dimarzio Virtual Vintage
Head Amp : Carvin Legacy, Marshall JCM 800, Messa Boggie Rectiefire
Kabinet Speaker : Carvin Legacy Vintage 30, Marshall G 12 speaker
Efek : TS-9 Ibanez, Boss SUper OD, Ibanez Turbo Tube Screamer, Boss Equalizer Parametic, Vox Wah, Zoom Delay
Gitaris yang satu ini adalah influent pertama si iboR sejak dia cuma bisa maen di kunci C sama G thok till (Anugerah terindah Yang Pernah Kumiliki= play on) tepatnya waktu duduk di kelas 3 SLTP. Nyaris kubanyak penggemar dan sampe2 pernah ada cewek nawarin jadi pacar dia (It’s my first time) kekekek susahnya jadi artis. Di akhir kelas 3 pun temen sekelas memanggil iboR dengan sebutan erros dan sampe sekarang achievement ini akan terkenang selamanya wakakakak….(narsis=on mode).
Si Erros menonjol banget skill mencipta lagunya ketimbang permainan solo gitarnya. Tak ada yang terlalu istimewa dari permainan gitarnya. Namun kalau bicara soal skill membuat lagu, tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya selalu laku keras.
Ia mulai tertarik dengan musik ketika duduk di bangku kelas 2 SD ketika melihat penampilan dan video klip God Bless, terutama permainan gitar Ian Antono. lalu ia mulai tertarik dengan grup rock kondang Kiss, Europe dan Bon Jovi dan grup rock dalam negeri, God Bless. Mulai bermain gitar ketika duduk di bangku kelas 2 SMP saat ia menerima sebuah gitar dari pamannya sebagai hadiah ulang tahun ke 14. Gitar pertamanya tersebut bermerk Kawasaki. Ia sempat belajar gitar klasik, tapi hanya bertahan 3 bulan setelah itu ia memutusukan berhenti. Pengalaman manggung pertamanya juga didapat ketika masih SMP meski saat itu ia belum memiliki gitar sendiri.
Ketika masuk SMA, ia bergabung dengan band bentukan pamannya yang bernama Dizzy. Di band tersebut terdapat Icha dan Adit yang nantinya menjadi personel Jikustik. Ketika mulai ngeband inilah kemudian Eross mendapatkan gitar elektrik pertamanya. Di tahun itu juga ia mulai bertemu dengan Adam, Duta, Sakti, dan Anton. Mereka akhirnya sepakat membentuk grup Sheila Gank.
Bersama Sheila Gank, Eross pernah menyabet gelar Best Guitarist di sebuah Festival Band DIY di Yogyakarta. Bahkan Sheila Gank pernah menyabet juara 3 di Festival Band se-JaTeng dan DIY. Waktu itu mereka sudah memiliki lagu sendiri. Salah satu lagu yang jadi andalan adalah Kita. Setelah mendapat juara 3, banyak yang merequest lagu tersebut di radio-radio Yogya. Akhirnya Eross memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk memberikan demo lagu mereka. Bermodal uang Rp. 200.000,- akhirnya sampailah ia di Sony Music dan memberikan demonya. Beberapa minggu kemudian ia dikontak oleh Sony Music dan berangkat ke Jakarta untuk dikontrak dan rekaman. Untuk beberapa keperluan nama Sheila Gank dirubah menjadi Sheila On 7.
Tahun 1999, debut album perdana dirilis dan langsung meledak terjual 1 juta keping. Yang menarik, Sheila On 7 adalah band pertama di Indonesia yang berhasil menjual album sebanyak 1 juta keping dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Album perdana tersebut semua hitsnya mengandalkan lagu-lagu karya Eross seperti Kita, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.
Album-album berikutnya tetap menunjukkan skill Eross sebagai pencipta lagu yang brilian. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) juga terjual diatas angka 1 juta keping. Kali ini mengandalkan lagu-lagu berjudul Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, dan Temani Aku. Kemudian disusul oleh album 07 Des (2002) yang mengandalkan hits-hits Seberapa Pantas, Seandainya, Saat Aku Lanjut Usia, Mari Bercinta, dan Percayakan Padaku. Tak hanya sampai disitu, album Pejantan Tangguh yang dirilis tahun 2004 pun tetap menjanjikan. Bersama Sheila, Eross juga juga membuat album soundtrack film layar lebar yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta.
Eross juga sudah pernah berkolaborasi dengan membuat lagu untuk artis-artis lain, seperti Iwan Fals, Memes, Rio Febrian dan penyanyi cilik Tasha. Selain itu lagu-lagunya kerap dijadikan background iklan-iklan di televisi dan radio-radio. Nah Untuk urusan permainan yang bernada ngeblues dan country si Ibor banyak merekomendasikan scale-scale dari permainan si error eh erros ini.
New Comment